MENGEMBANGKAN KRETIFITAS
TANPA MELUPAKAN BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT
Berangkat dari pengertian budaya dahulu, yaitu cara hidup yang dimiliki dan dikembangkang oleh manusia. Budaya bersifat menyeluruh, didalamnya terdapat berbagai sistem yang berada dalam lingkup kehidupan baik dari sistem agama, negara, politik, adat istiadat, pola hidup bahkan hal seperti berbicara, pakaian, bahasa terdapat dan dibahas didalamnya. Jadi budaya memilki peranan penting dalam proses berfikir dan pola perilaku sekaligus kepribadian manusia. Setiap wilayah pada dasarnya memiliki budaya yang berbada. Karena setiap masyarakat disuatu wilayah memiliki prinsip, pandangan tersendiri sehingga membentuk keunikan dan fungsi tersendiri bagi masyarakatnya. Semua itu didasarkan dari proses berfikir dan pola perilaku yang dihasilkan oleh masyarakat secara terus menurus dan dilakukan secara berulang dalam suatu wilayah. Dan proses tersebut merupakan adat istiadat suatu wilayah.
Dalam perkembangannya, budaya dengan sendirinya mulai berubah baik dalam sitem-sitem yang diatur didalamnya. Perubahan tersebut tampak nyata dalam perkembangan pola pikir dan hidup kita. Uniknya, budaya yang dapat mengubah diri kita. Secara tidak langsung, dengan masuknya budaya asing seolah-olah bahkan memang menenggelamkan budaya kita, yaitu budaya Indonesia. Seharusnya, kitalah yang dapat merubah, memperbaiki dan mengembangkan budaya kita, bukan malah menghilangkan budaya kita sendiri. Sangat sulit mengembangkan kretifitas yang sebenarnya kita miliki akibat pengaruh budaya luar. Karena kita hanya mampu mengikuti dan menggunakan hasil pola pikir, yang dihasilkan oleh budaya asing.
Indonesia memiliki bermacam-macam budaya dari Sabang sampai Merauke. Namun riskan sekali jika tidak bisa mengembangkan kretifitas yang kita miliki tetap sesuai dengan kebudayan yang kita miliki. Pada dasarnya kreatifitas dan budaya saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Dengan pola pikir yang kreatif akan menghasilkan budaya yang khas dan unik. Begitu sebaliknya, budaya yang baik akan lebih membuat manusia lebih berfikir kreatif dan mengembangkan proses berfikirnya. Sekarang yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana cara kita mengembangkan kreatifitas yang tetap sesuai dengan budaya dan adat istiadat di Indonesia.
Kreatifitas itu sendiri merupakan bentuk pikiran, imajinasi yang baru dan didasari oleh ide-ide baru didalamnya sehingga menghasilkan karya baru. Jika dihubungkan dengan budaya, proses berfikir kretif didorong oleh tradisi yang dimiliki oleh setiap wilayah. Di Indonesia banyak para seniman yang menghasilkan karya yang diangkat dari tradisi dan keyakinan yang dianutnya. Jadi dengan banyaknya tradisi yang ada di Indonesia kita dapat mengembangkan kretifitas kita yang akan tetap bersaing dengan budaya asing dan tidak menghilangkan unsur budaya yang kita miliki.
Topeng, merupakan salah satu hasil karya dan bagian dari budaya kita. Namun yang terjadi, tidak banyak orang yang paham tentang topeng itu sendiri. Bagaimana untuk memahami, melihat pertunjukan topeng pun hanya sebagian masyarakat yang antusias. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor khusunya pola pikir pengrajin topeng yang kreatif dan pertunjukan topeng tidak dapat menarik minat pengunjung yang tingkat kesadarannya akan pentingnya budaya sudah kurang. Untuk memecahkan permaslahan tersebut, kita seharusnya terlebih dahulu mempelajari, mengenal akan topeng itu sendiri. Selain itu, Indonesia sangat kaya akan Batiknya. Batik merupakan aset penting bagi negara kita. Jika kita telah mengenali secara baik akan karya budaya kita maka kita akan secara langsung mendapatkan ide kraetif dari dalam diri. Dari ke dua bentuk karya budaya di atas, bukankah tidak mungkin jika motif batik menjadi bagian dari latar atau warna pada topeng. Bukankah hal tersebut membuat budaya kita semakin berkembang dan memotivasi kembali untuk mengembangkan kreatifitas kita.
Jadi, dalam mengembangkan kreatifitas yang sesuai dengan budaya dan adat istiadat di awali dengan kita memahami, lebih mengenal budaya yang ada disekitar kita. Sehingga ketika kita yang telah memiliki budaya bertemu dengan budaya lain maka yang kita lakukan adalah berfikir dan mengembangkan karya baru dengan didasari budaya yang telah kita miliki. Bukan mengambil budaya dan menghasilkan karya baru tanpa menghiraukan budaya dan adat istiadat kita.








