Rabu, 15 Januari 2014

korelasi kreatifitas dan budaya


MENGEMBANGKAN KRETIFITAS

TANPA MELUPAKAN BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT
Berangkat dari pengertian budaya dahulu, yaitu cara hidup yang dimiliki dan dikembangkang oleh manusia. Budaya bersifat menyeluruh, didalamnya terdapat berbagai sistem yang berada dalam lingkup kehidupan baik dari sistem agama, negara, politik, adat istiadat, pola hidup bahkan hal seperti berbicara, pakaian, bahasa terdapat dan dibahas didalamnya. Jadi budaya memilki peranan penting dalam proses berfikir dan pola perilaku sekaligus kepribadian manusia. Setiap wilayah pada dasarnya memiliki budaya yang berbada. Karena setiap masyarakat disuatu wilayah memiliki prinsip, pandangan tersendiri sehingga membentuk keunikan dan fungsi tersendiri bagi masyarakatnya. Semua itu didasarkan dari proses berfikir dan pola perilaku yang dihasilkan oleh masyarakat secara terus menurus dan dilakukan secara berulang dalam suatu wilayah. Dan proses tersebut merupakan adat istiadat suatu wilayah.
Dalam perkembangannya, budaya dengan sendirinya mulai berubah baik dalam sitem-sitem yang diatur didalamnya. Perubahan tersebut tampak nyata dalam perkembangan pola pikir dan hidup kita. Uniknya, budaya yang dapat mengubah diri kita. Secara tidak langsung, dengan masuknya budaya asing seolah-olah bahkan memang menenggelamkan budaya kita, yaitu budaya Indonesia. Seharusnya, kitalah yang dapat merubah, memperbaiki dan mengembangkan budaya kita, bukan malah menghilangkan budaya kita sendiri. Sangat sulit mengembangkan kretifitas yang sebenarnya kita miliki akibat pengaruh budaya luar. Karena kita hanya mampu mengikuti dan menggunakan hasil pola pikir, yang dihasilkan oleh budaya asing.
Indonesia memiliki bermacam-macam budaya dari Sabang sampai Merauke. Namun riskan sekali jika tidak bisa mengembangkan kretifitas yang kita miliki tetap sesuai dengan kebudayan yang kita miliki. Pada dasarnya kreatifitas dan budaya saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Dengan pola pikir yang kreatif akan menghasilkan budaya yang khas dan unik. Begitu sebaliknya, budaya yang baik akan lebih membuat manusia lebih berfikir kreatif dan mengembangkan proses berfikirnya. Sekarang yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana cara kita mengembangkan kreatifitas yang tetap sesuai dengan budaya dan adat istiadat di Indonesia.
Kreatifitas itu sendiri merupakan bentuk pikiran, imajinasi yang baru dan didasari oleh ide-ide baru didalamnya sehingga menghasilkan karya baru. Jika dihubungkan dengan budaya, proses berfikir kretif didorong oleh tradisi yang dimiliki oleh setiap wilayah. Di Indonesia banyak para seniman yang menghasilkan karya yang diangkat dari tradisi dan keyakinan yang dianutnya. Jadi dengan banyaknya tradisi yang ada di Indonesia kita dapat mengembangkan kretifitas kita yang akan tetap bersaing dengan budaya asing dan tidak menghilangkan unsur budaya yang kita miliki.
Topeng, merupakan salah satu hasil karya dan bagian dari budaya kita. Namun yang terjadi, tidak banyak orang yang paham tentang topeng itu sendiri. Bagaimana untuk memahami, melihat pertunjukan topeng pun hanya sebagian masyarakat yang antusias. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor khusunya pola pikir pengrajin topeng yang kreatif dan pertunjukan topeng tidak dapat menarik minat pengunjung yang tingkat kesadarannya akan pentingnya budaya sudah kurang. Untuk memecahkan permaslahan tersebut, kita seharusnya terlebih dahulu mempelajari, mengenal akan topeng itu sendiri. Selain itu, Indonesia sangat kaya akan Batiknya. Batik merupakan aset penting bagi negara kita. Jika kita telah mengenali secara baik akan karya budaya kita maka kita akan secara langsung mendapatkan ide kraetif dari dalam diri. Dari ke dua bentuk karya budaya di atas, bukankah tidak mungkin jika motif batik menjadi bagian dari latar atau warna pada topeng. Bukankah hal tersebut membuat budaya kita semakin berkembang dan memotivasi kembali untuk mengembangkan kreatifitas kita.
Jadi, dalam mengembangkan kreatifitas yang sesuai dengan budaya dan adat istiadat di awali dengan kita memahami, lebih mengenal budaya yang ada disekitar kita. Sehingga ketika kita yang telah memiliki budaya bertemu dengan budaya lain maka yang kita lakukan adalah berfikir dan mengembangkan karya baru dengan didasari budaya yang telah kita miliki. Bukan mengambil budaya dan menghasilkan karya baru tanpa menghiraukan budaya dan adat istiadat kita.

Rabu, 25 Desember 2013

Banner, Sertifikat, Id Card, sampai ke Logo Devisi








Hasil kerja dalam setengah bulan terjun dalam kepanitiaan BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Wiraraja Sumenep.

Bagi kalian semua yang membutuhkan desain bisa mengembangkan beberapa desain diatas...

dan jika membutuhkan aneka macam desain Banner, Sertifikat bisa memesan dengan mengunnjungi www.facebook.com/rendra.societymoslems ...

dengan konsep *Pesanan Sesuai dengan selera, maka harga bisa di atur...

Rabu, 31 Oktober 2012

PACARAN


PACARAN ?


            Siapa sih yang tidak mengenal kata Cinta ? semuanya pasti tahu dan kenal dengan apa yang disebut dengan cinta. Cinta tidak akan pernah bisa berhenti dengan satu, dua, tiga bahkan beribu pengertian. Karena cinta itu sendiri akan memilki makna dengan apa yang telah manusia lakukan, rasakan pada setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, bahkan tahunnya.
            Dalam penerapan cinta itu sendiri berbagai macam. Tergantung dengan setiap orang yang ingin mengaplikasikan cinta yang dirasakannya tersebut. Dewasa ini para penikmat cinta sudah terbiasa dan mengenal dengan namanya pacaran. Pacaran merupakan cara atau bentuk aplikasi dalam menerapkan cinta dengan konteks mencari sebuah pasangan “ bagi yang menggunakan”(Moh. Rendra Sakti).
Nah yang menjadi pertanyaan saat ini adalah apa sih yang disebut dengan Pacaran itu?, selama ini tempaknya belum ada pengertian baku tentang pacaran. Namun setidak-tidaknya di dalamnya akan ada suatu bentuk pergaulan antara laki-laki dan wanita tanpa nikah. Pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana sering timbul keinginan untuk main cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai akhirnya sebuah pergaulan ilegal (seks)*.
Nah bagaimana sih Pacaran dalam perspektif Islam ?. Islam telah jelas menyatakan: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)
Dari ayat di atas tersebut dijelaskan bahwa segala sesuatu yang berpotensi menimbulkanlebih banyak hal Negatif(seperti halnya zinah) dari pada yang positif maka Islam secara tegas menyatakan HARAM. Sebenarnya masih banyak lagi yang ayat-ayat Al-Qur’an dan Al- Hadist yang mendukung hal tersebut.
Bagaimana dengan Pacaran ?, apakah termasuk dalam perbuatan yang dapat menimbulkan lebih banyak hal negatif dari pada hal positifnya ?. Pernyataan tersebutlah yang membuat beberapa perbedaan. Ada yang pro dan ada juga yang kontra. Sebagian besar Islam telah membentengi Pacaran dengan kata Haram. Namun pada kenyataannya para kaula muda lebih memilih untuk berpacaran dengan alasan, cinta itu fitrah yang telah diberikan Allah dan mengabungkannya dengan istilah Ta’aruf.
   Pada hakikatnya Pacaran itu sendiri tak pernah kita ketahui, dalam artian awal, proses, yang dilakukan  oleh setiap manusia itu berbeda. “Kita tidak pernah bisa menilai sesuatu dari hal positif maupun hal negatifnya saja melainkan dua-duanya dan penilaian tersebut akan lahir dengan berbeda pula dari yang menilai”(Moh. Rendra Sakti).



Jumat, 19 Oktober 2012

Indahnya Cinta


Ketika dua Insan yang berbeda jenis saling merasakan indahnya getaran hati, semuanya akan terasa menjadi kebahagian yang indah.
Namun keindahan tersebut tidak akan pernah lahir tanpa niat yang tulus dari lubuk hati. Membangun, menjaga perasaan yang telah ada merupakan bagian yang luar biasa dalam keagungan Cinta, karena cinta itu sendiri tidak akan pernah habis jika kita membahasnya.

Allah SWT telah menanamkan rasa Cinta dalam diri manusia. Rasa Cinta kepada-Nya jauh lebih besar dari pada Cinta sesama Insan Manusia. Kepada-Nya semua berlabuh, maka dari itulah kembalikan, ungkapkan perasaan Cinta yang ada dalam Hati kita untuk mendapatkan Rahmat dan Ridho-Nya. Jika engkau pasrahkan Cinta terhadap sesama manusia kepada-Nya, maka yakinlah bahwa Allah akan memberikan yang terbaik akan Cinta tersebut. 

Minggu, 02 September 2012